meningkatkan
volume sekuncup jantung dan tekanan darah dapat dipertahankan. Kalsium pada
otot pembuluh darah mengendalikan dan mengurangi kontraksi-kontraksi sehingga
tekanan darah dapat dikendalikan bersama dengan vasokontriktor lainnya.
Kekurangan kalsium yang terlalu lama menyebabkan dikeluarkannya kalsium dari
jaringan otot sehingga menimbulkan manifestasi sebagai berikut : keluar dari
otot jantung menimbulkan melemahnya kontraksi otot jantung dan menurunkan
volume sekuncup sehingga aliran darah akan menurun; keluar dari otot pembuluh
darah akan menimbulkan kontraksi, meningkatkan tekanan darah tinggi.
Dengan
demikian ibu hamil memerlukan 2 – 2,5 g kalsium untuk mempertahankan
konsentrasi dalam darah menjadi konstan, sehingga tidak akan menimbulkan
peningkatan tekanan darah. Dalam praktik sehari-hari, bidan sudah dapat memberi
kalsium pada ibu hamil yang merupakan otot polos dapat digambarkan sebagai
berikut :
1)
Ikatan antara myosin dan aktin menjadi dasar terjadinya kontraksi dengan
peranan kalsium.
2)
Bila terjadi penurunan konsentrasi kalsium akan terjadi reaksi yang berlawanan
sehingga kontraksi meurun dan akibat terdapat penurunan volume sekuncup jantung
dan seterusnya mengakibatkan iskemiaregion. Penurunan kalsium dapat terjadi karena masukan yang kurang,
kemampuan resorbi menurun kalsium mengalami keterasingan (terisolasi)
Hal
ini menyebabkan mata rantai peranan terputus. Pemberian kalsium 22,5 g pada ibu
hamil akan menurunkan kejadian pre eklampsia / eklampsia yang bermakna terutama
melalui kerja pada miosis kinase rantai ringan. Dalam standar pendidikan
obstetric dan ginekologi, POGI tersurat teori yang dianut “iskemia region
uteroplasenter” dengan teori lainnya. Kejadian pre eklampsia/ eklampsia yaitu
antara antepartus, intrapartus dan pasca partus.
Klasifikasi
1)
Pre-eklamsia ringan
Adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala
ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas (Rukiyah, 2010). Gejala
klinis pre eklamsi ringan meliputi :
a) Kenaikan
tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari
tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140
mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg.
b) Edema pada
pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan
c) Proteinuria
secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2.
d) Tidak disertai
gangguan fungsi organ
2)
Pre-eklamsia berat
Adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atu lebih disertai protein urin dan atau
edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2010).
Gejala dan tanda pre eklamsia berat :
a) Tekanan darah sistolik >160 dan
diastolik >110 mmHg atau lebih.
b) Proteinuria > 3gr/liter/24 jam atau
positif 3 atau positif 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar