SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik :
penyuluhan tentang KB
Sub Topik : macam – macam jenis alat kontrasepsi( IUD)
Sasaran :
pada pasangan yang akan menikah serta pada ibu – ibu dan pada suami
Tempat :.Masyarakat (puskesmas)
Hari/tanggal : Senin, 06 maret 2012
Waktu :
08.00 WIB – 08.30 WIB
Tujuan Umum : setelah menerima materi
tentang macam – macam alat kontrasepsi terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu
– ibu
I.
Pelaksanaan
No.
|
Kegiatan
|
Penyuluhan
|
Peserta
|
1
|
Pembukaan
(waktu + 5 menit)
|
Mengucapkan salam
Memperkenalkan
diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Memberikan
waktu untuk tanya jawab
|
Menjawab
salam
Menyimak
Menyimak
|
2
|
Inti (waktu + 20 menit)
|
·
Menanyakan tentang pengetahuan peserta mengenai tentang alat
kontrasepsi IUD
·
Menjelaskan
keuntungan dari IUD
·
Menjelaskan efek samping dan kerugian dari alat
kontrasepsi IUD ini
·
Menjelaskan tentang
manfaat dari kontrasepsi IUD ini
·
Menjelaskan
tentang pemakaian IUD
|
Menyimak
penjelasan
Bertanya
Menyimak
|
3
|
Penutup
(waktu + 5 menit)
|
·
Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
·
Mengucapkan
terima kasih &
salam penutup.
|
Menjawab
pertanyaan
Menyimak
kesimpulan
Menjawab
salam
|
MATERI
A.
DEFINISI
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang
disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang
dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin
banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan
ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter / bidan terlatih). Sebelum spiral
dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya.
Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah
melahirkan (Subrata, 2000:33).
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak
kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif
dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui,
AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini (Maryani, 2002).
B. KEUNTUNGAN
Keuntungan
dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:
a. Sebagai kontrasepsi,
efektifitasnya tinggi
b. IUD (AKDR) dapat efektif segera
setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (10 tahun
proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu
lagi mengingat-ingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan
seksual
f. Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut untuk hamil
g. Tidak ada efek samping hormonal
dengan Cu AKDR (CuT-380A)
h. Tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI
i. Dapat dipasang segera setelah
melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
j. Dapat digunakan sampai menopause
(1 tahun lebih setelah haid terakhir)
k. Tidak ada interaksi dengan
obat-obat
l. Membantu mencegah kehamilan
ektopik.
C. EFEK SAMPING DAN KERUGIAN
Adapun kerugiannya adalah sebagai berikut:
a. Efek samping yang umum terjadi:
- Perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
- Haid lebih lama dan banyak
- Perdarahan (spotting)
antarmenstruasi
- Saat haid lebih sakit
b. Komplikasi lain:
- Merasakan sakit dan kejang selama
3 – 5 hari setelah pemasangan
- Perdarahan berta pada waktu haid
atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia
- Perforasi dinding uterus (sangat
jarang apabila pemasangannya benar)
c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV /
AIDS
d. Tidak baik digunakan pada
perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
e. Penyakit radang panggul terjadi
sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR. Penyakit radang panggul memicu
infertilitas
f. Prosedur medis, termasuk
pemeriksaan plevik diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut
selama pemasangan
g. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting)
terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
h. Klien tidak dapat melepas AKDR
sendiri
i. Mungkin AKDR keluar dari uterus
tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah
melahirkan)
j. Tidak mencegah terjadinya
kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal
k. Perempuan harus memeriksa posisi
benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan
jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
D. PERSYARATAN
PEMAKAIAN
a. Yang Dapat Menggunakan
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan memilih AKDR (IUD) adalah:
1) Usia reproduktif
2) Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang
3) Menyusui yang menginginkan
menggunakan kontrasepsi
4) Setelah melahirkan dan tidak
menyusui bayinya
5) Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi
6) Resiko rendah dari IMS
7) Tidak menghendaki metode hormonal
8) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat
minum pil setiap hari
9) Tidak menghendaki kehamilan setelah
1 – 5 hari senggama
b. Yang Tidak Diperkenankan
Menggunakan
Ada
beberapa ibu yang dianggap tidak cocok memakai kontrasepsi jenis IUD ini.
Ibu-ibu yang tidak cocok itu adalah mereka yang menderita atau mengalami
beberapa keadaan berikut ini:
1) Penyakit kelamin (gonorrhoe,
sipilis, AIDS, dsb)
2) Perdarahan dari kemaluan yang tidak
diketahui penyebabnya
3) Tumor jinak atau ganas dalam rahim
4) Kelainan bawaan rahim
5) Penyakit kurang da
6) Belum pernah melahirkan
7) Adanya perkiraan hamil
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin,
AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hartanto, Hanafi.
2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Bari Syaifuddin,
Abdul. 2006. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar