SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Klimakterium
O
L
E
H
SUSI SUSANTI
104114530
III B
PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKES KEMENKES RI
PADANG
TAHUN AJAR 2012 / 2013
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Judul :
KLIMAKTERIUM
Waktu : 08 Desember 2012
Durasi : 2 x 15 menit
Tempat :
perumahan Tabiang Banda Gadang
Sasaran : Ny. Y
A.
TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti
penyuluhan selama ± 2 x 15 menit peserta penyuluhan dapat memahami tentang klimakterium
2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
Setelah dilakukan penyuluhan
selama 2 x 15 menit diharapkan klien dapat menjelaskan:
a.
Pengertian
klimakterium
b.
Fase-fase
klimakterium
c.
Gejala-gejala
klimakterium
d.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi klimakterium
e.
Cara
penanganan gejala umum klimakterium
B. MATERI
PENYULUHAN
v Pengertian klimakterium
v Fase-fase klimakterium
v Gejala-gejala klimakterium
v Faktor-faktor yang mempengaruhi klimakterium
v Cara penanganan gejala umum klimakterium
A. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
penyaji
|
Kegiatan peserta
|
Metode dan Media
|
Pembukaan
(5 menit)
|
Salam pembuka
Menjelaskan
maksud dan tujuan penyuluhan.
|
Memperhatikan dan mendengarkan
|
Ceramah
|
Penyajian
(10 – 15 menit )
|
Menyampaikan materi :
o
Menjelaskan
tentang Pengertian Klimakterium
o
Menjelaskan tentang Fase-fase Klimakterium
o
Menjelaskan tentang gejala-gejala Klimakterium
o
Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Klimakterium
o
Menjelaskan cara penanganan gejala umum klimakterium
|
Memperhatikan dan mendengarkan keterangan
|
Ceramah
|
Penutup
( 5 – 10 menit )
|
Memberikan kesimpulan dan bertanya
pada Audien
Mengevaluasi
hasil penyuluhan dan salam
|
Bertany Menjawab
pertanyaan penyuluhan
|
Tanya jawab
|
B. Media dan alat
v Gambar
C. Metode
Metode
yang digunakan oleh penyuluh adalah :
1.
Ceramah
2.
Tanya
jawab
D. Evaluasi
Prosedur
: Tanya jawab
Jenis tes : Secara lisan
Jenis tes : Secara lisan
E. Evaluasi struktur
o
Peran
dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
o
Tempat,
alat dan media sesuai dengan yang diperlukan
F. Proses Evaluasi
o
Pelaksanan
kegiatan sesuai dengan rencana
o
75%
klien bisa memahami kegiatan penyuluhan yang telah dijelaskan
G.
Evaluasi hasil
Setelah penyuluhan
o
75
% klien mampu mengulang kembali pengertian klimakterium
o
75%
klien mampu mengulang kembali gejala – gejala klimakterium
o
75%
klien mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi klimakterium
o
75% klien bisa menyebutkan cara penanganan gejala
umum klimakterium
H.
Butir – butir pertanyaan :
v Apakah yang dimaksud dengan
klimakterium?
v Sebutkan fase-fase klimakterium?
v Sebutkan gejala-gejala klimakterium?
v Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi klimakterium
v Jelaskan cara penanganan gejala umum
klimakterium!
I.
Materi Penyuluhan
Materi
KLIMAKTERIUM
A.
Pengertian Klimakterium
Klimakterium merupakan periode peralihan
dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat
menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. (Baziad,
2003,) Klimakterium yaitu fase peralihan antara pramenopause dan
pascamenopause. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakterium adalah fase terakhir dalam
kehidupan wanita atau setelah masa reproduksi berakhir. (Kasdu, 2002,) Klimakterium
adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke
periode non reproduktif. (Kasdu, 2002,) Klimakterium adalah masa yang bermula
dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita
berumur 40 – 65 tahun.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa klimekterium adalah periode peralihan dari akhir masa
reproduksi sampai awal masa senium yang terjadi akibat menurunnya fungsi
generatif ataupun embriologik dari ovarium dan terjadi pada wanita berumur 40
-65 tahun.
B. Gejala-gejala Klimakterium
1. Pra
Menopause
Masa Pra-menopause / Perimenopause hanya dialami oleh kaum perempuan.
Bila anda seorang wanita pada umur sekitar 40 tahun, Anda mungkin akan
mengalami perubahan fisik dan emosional, misalnya perubahan siklus menstruasi.
Hal ini dikenal sebagai masa Pra-Menopause.Pra-menopause / Perimenopause adalah
suatu masa transisi alami menjelang berhentinya menstruasi / Menopause. Pada
masa ini (2 – 8 tahun), kadar estrogen dan progesteron didapati tidak stabil,
sehingga menyebabkan timbulnya beberapa gejala, yaitu:
a. Periode menstruasi yang tidak
teratur, interval yang kadang memanjang atau memendek, dan jumlah darah yang
dapat banyak atau pun hanya bercak saja
b. Hot flashes (rasa terbakar / panas),
keringat malam dan adanya gangguan tidur. Macam-macam hot flush
>>Hot flush standar. Biasanya berlangsung singkat. Mencapai intensitas panas maksimal dalam beberapa detik dan bertahan selama 2-3 menit, lalu menghilang perlahan-lahan. >>Hot flush lambat. Berlangsung selama 30 menit sampai satu jam.Intensitas panasnya lebih rendah tetapi
>>Hot flush standar. Biasanya berlangsung singkat. Mencapai intensitas panas maksimal dalam beberapa detik dan bertahan selama 2-3 menit, lalu menghilang perlahan-lahan. >>Hot flush lambat. Berlangsung selama 30 menit sampai satu jam.Intensitas panasnya lebih rendah tetapi
Bertahan
lama. >>Hot flush yang umum terjadi berlangsung dari 30 detik hingga 5
menit.Makin banyaknya hormon estrogen yang terkuras, makin banyak pula gangguan
yang dirasa. Biasanya penderita akan mengalami gangguan tidur yang dapat mempengaruhi
mood, konsentrasi dan berpotensi memicu sejumah masalah fisik lainnya.
c. Biasanya tidak terlalu banyak
perubahan pada aktivitas seksual, namun kadang ditemukan adanya kekeringan pada
vagina dan adanya penurunan libido.
d. Berkurangnya massa otot tubuh disertai
peningkatan kadar lemak tubuh, sehingga badan terlihat "lembek" namun
terjadi penebalan pada daerah pinggang dan perut.
e. Perubahan kadar kolesterol,
Berkurangnya estrogen akan merubah kadar kolesterol dalam darah dan
meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang mengakibatkan risiko terkena
penyakit jantung. Sedangkan HDL atau kolesterol baik, menurun sesuai
pertambahan usia.
f. Berkurangnya elastisitas kulit.
g. Adanya gangguan menahan kencing dan
mudahnya terkena infeksi saluran kemih.
h. Mengalami pengeroposan pada tulang
i.
Emosi
yang tidak stabil, depresi dan mudah tersinggung. Namun hal ini juga dapat
karena adanya perubahan lingkungan social di sekitar misalnya anak meninggalkan
rumah untuk sekolah, perubahan karir, atau masalah rumah tangga.
Tidak
semua gejala dapat terjadi pada seorang wanita.Ada yang timbulnya ringan atau
pun ada yang berat. Beberapa wanita yang mulai memasuki masa pra-menopause
biasanya langsung menghentikan penggunaan kontrasepsi. Hal ini tidak
dianjurkan, walaupun kemungkinan untuk hamil mulai berkurang, karena dua dari
tiga wanita usia 40 - 44 tahun masih berovulasi / mengeluarkan sel telur secara
teratur setiap bulan.
Faktor risiko pada wanita sehingga
mempercepat proses pra-menopause:
a)
Faktor keturunan ; bila dari pihak ibu
mengalami masa pra-menopause
<
45 tahun
b)
Kebiasaan
merokok mempercepat pra-menopause 1 - 2 tahun
c)
Telah
dilakukan pengangkatan sebagian atau seluruh rahim
d)
Gizi
yang kurang.
2. Menopause
Menopause adalah berhentinya haid
pertama kali dan merupakan
fase terakhir dimana
perdarahan haid seorang wanita berhenti sama sekali.Fase
ini terjadi secara berangsur- angsur yang semakin hari semakin
jelas
penurunan fungsi kelenjar
indung telurnya (ovarium).Selama masaperalihan
dari siklus haid yang rutin setiap bulan
ke masa menopause terjadi perubahan-perubahan fisik dan juga
kejiwaan pada seorang wanita.
Sehubungan
dengan terjadinya menopause
pada wanita, biasanya diikuti dengan berbagai gejolak
atau perubahan yang meliputi aspek
fisik maupun
psikologis
yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
wanita
tersebut
Γ Fisiologi
Menopouse
Pada usia
rata-rata sekitar
45 sampai 50 tahun kehidupan seksual biasanya tidak
teratur dan ovulasi tidak
terjadi
selama beberapa siklus.
Setelah beberapa bulan sampai
beberapa tahun siklus berhenti samas ekali, penghentian siklus
ini dinamakan menopause.
Pada wanita usia 45 tahun
hanya beberapa folikel yang masih tertinggal
untuk dirangsang oleh FSH(FollicleStimulatingHormone)
dan LH(LuteinisingHormone)
serta pembentukan estrogen oleh
indung telur akan berkurang
oleh karena berkurangnya jumlah
darah yang dikeluarkan dan ovulasi tidak terjadi selama
beberapa siklus.Setelah beberapa bulan sampai beberpa tahun jumlah folikel
yang masih tersisa
mengalami atresi akibatnya produksi estrogen
mendekati titik kritis sampai hampir nol.
Dengan kadar estrogen yang mendekati
nol tersebut tidak mampu
lagi merangsang endometrium untuk menimbulkan
haid
dan akhirnya tidak haidlagi
Γ Tanda
dan Gejala Menopause
a.
Beberapa keluhan fisik
yang merupakan tanda
dan gejala
dari menopause yaitu:
a) Ketidak
teraturan siklus
haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi
dalam siklus haid
kadang kala haid muncul
tepat waktu, tetapi
tidak pada siklus berikutnya. Ketidak teraturan
inisering disertai
dengan jumlah darah yang sangat
banyak, tidak seperti
volume perdarahan haid
yang normal.
b) Gejolak rasa
panas
Arus panas timbul pada saat darah
haid mulai berkurang dan
berlangsung sampai haid benar-benar
berhenti. Munculnya“hot fluses”inisering
diawali pada daerah dada,leher atau
wajah
dan menjalar ke beberapa
daerah tubuh yang lain.Hal ini
berlangsung selama
dua sampai tiga menit
yang disertai pula oleh
keringat yang banyak.
c) Kekeringan vagina
Kekeringan vagina ini disebabkan karena kekurangan estrogen
yang menyebabkan liang vagina
menjadi
lebih
tipis, lebih kering,
dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, lian
gsenggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama,
keputihan, rasa sakit saat
kencing.
d) Perubahan kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas
kulit, ketika menstruasi berhenti
maka kulit akan terasa lebih tipis,
kurang elastic terutama
pada daerah sekitar wajah, leher
dan lengan dan Keringat
di malam hari
e) Sulit
tidur
Insomnia
lazim
terjadi
pada masa menopause, tetapi hal ini
mungkin ada kaitannya
dengan rasa tegang akibat berkeringat di malam hari,
wajah
memerah
dan perubahan yang lain.
f) Perubahan pada mulut
Kemampuan mengecap
pada wanita menopause berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi
lebih
mudah tanggal.
g) Kerapuhan tulang
Rendahnya kadarestrogen merupakan
penyebab proses osteoporosis
(kerapuhan tulang). Paling banyak menyerang wanita yang telah
menopause. Menurunnya kadar estrogen
akan diikuti dengan penurunan penyerapan
kalsium yang terdapat
dalam makanan. Kekurangan kalsium oleh tubuh diatasi dengan menyerap
kembali kalsium pada tulang dan akibatnya tulang
menjadi
keropos dan rapuh.
h) Badan menjadi gemuk
Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk
lagi dengan perilaku makan
yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya
pada masa menopause, hal ini
disebabkan
oleh factor makanan ditambah lagi
kurang berolahraga.
i)
Penyakit
Ada beberapa penyakit yang sering dialam
oleh wanita menopause.Dari sudut
pandang medic ada 2 perubahan paling
penting yaitu: meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral
dan proteindi dalam tulang
(osteoporosis).
b. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan
tanda dan gejala dari menopause yaitu:
ΓΌ Ingatan menurun
Gejala ini
terlihat bahwa sebelum
menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah
mengalami menopause terjadi kemunduran
dalam mengingat, bahkan sering lupa padahal- hal yang sederhana.
ΓΌ Kecemasan
Banyak wanita-wanita yang mengeluh setelah
menopause merasa menjadi pencemas.Kecemasan yang timbul
sering
dihubungkan dengan adanya kekhawatiran
dalam menghadapi situasi
yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan.
ΓΌ Mudah tersinggung
Perasaannya menjadi sensitive
terhadap sikap dan perilaku orang- orang disekitarnya,
terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan
sebagai menyinggung
proses penerimaan
yang sedang terjadi
dalam dirinya.
ΓΌ Stress
Tidak ada orang yang bias lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,termasuk
wanita
menopause.Stress atau
ketegangan selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulansosial, kehidupan
rumah tangga dan bahkan menyelusup
kedalam tidur. Kalau tidak
ditanggulangi
stress dapat menyita
energi, mengurangi produktivitas kerjadan
menurunkan kekebalan terhadap
penyakit.
ΓΌ Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat dan Eropa diperkirakan bahwa 9% sampai dengan 26% wanita menderita penyakit
depresi yang gawat dalam
kehidupan mereka. Wanita yangmengalami
depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk
bereproduksi,sedih karena
kehilangan kesempatan untuk
memiliki
anak, sedih karena kehilangan
daya tarik.
c. Factor-faktor yang mempengaruhi menopause
Tidak ada umur yang
pasti
dimana wanita akan memasuki masa menopause, namun
dapat ditunjukkan umur dimana gejala-gejala
menopause nampak,yaitu kira-kira
45-50tahun,walaupun ada wanita
yang mengalami menopause
diatas
umur 50 tahun. Waktu terjadinya menopause dipengaruhioleh:
1) Keturunan atau faktor
genetik.
2)
Kesehatan
umum:
stress, berat badan kurang atau lebih besar
dari normal,penyakit tertentu
misalnya keganasan pada uterus atau payudara,
penyakit metabolisme seperti
diabetes mellitus.
3)
Pola kehidupan:obat-obatan,kebiasaan
merokok.
3. Pasca Menopause
Postmenopause
adalah masa dimana seorang wanita sudah mencapai menopause. Pada tahapan ini
seorang wanita akan rentan terhadap osteoporosis dan penyakit jantung, Selain
itu, mereka berisiko lebih besar terserang penyakit alzheimer, stroke,
mata kering, kanker usus, dan lain-lain.
Gejala-gejala
yang terjadi pada fase pasca menopause dihubungakan dengan atrofi genitalia dan
osteoporosis. Seiring dengan penurunan kadar estrogen, epitel vagina menipis
dan pH vagina meningkat sehingga menimbulkan kekeringan, rasa terbakar,
iritasi, dan dipareunia. Pada beberapa wanita, penyusutan uterus, vulva, dan
bagian distal uretra enimbulkan gejala-gejala yang mengganggu meliputi sering
berkemih, dysuria, prolapse uterus, stress inkontinensia, dan konstipasi.Rasa
gatal di sekitar vulva timbul karena vulva menjadi lebih tipis, kurang elastis,
dan lebih rentan terhadap peradangan.
Dyspareunia
(nyeri saat hubungan sexual yang menimbulkan rasa nyeri) dapat terjadi karena
vagina menjadi lebih kecil, dinding vagin menjadi lebih tipis, dan lebih
kering, dan lubrikasi selama stimulasi seksual berlangsung lebih lama yang
dapat menyebabkan perdarahan saat berhubungan sexual.
Dua gangguan kesehatan yang dapat
terjadi setelah menopause adalah:
· Osteoporosis.
Hormon
estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol regenerasi
(pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon estrogen
menurun produksinya sehingga menyebabkab tulang menjadi mudah keropos. Tulang
menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini disebut osteoporosis. Tatalaksana
dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang dengan cara
memperlambat hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta kekuatan
tulang. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti merokok,
minum minuman alkohol, berolahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan bernutrisi
seimbang dengan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obat-obatan yang dapat
menghentikan kehilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang dapat
didiskusikan dengan dokter anda.
· Penyakit Jantung.
Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan berat badan yang mengakibatkan peningkatan risiko untuk
penyakit jantung dan pembuluh darah.
d.
Cara Penanganan Gejala Umum Klimakterium
Cara yang
sederhana untuk mengurangi ketidak enakan badan, tebal atau tipisnya pakaian
yang dikenakan harus cocok, tidak minum arak dan makan hidangan pedas, banyak
mengkonsumsi makanan berbahan kedelai atau ekstrak wijen hitam, semuanya itu
dapat meredakan gejala tersebut. Modifikasi Gaya Hidup Modifikasi gaya hidup
dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejala yang terjadi dan
membuat tubuh terasa lebih sehat. Modifikasi gaya hidup yang disarankan adalah
:
≤
Nutrisi
yang cukup. peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung meningkat pada saat menopause, karena itu diet
yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat seperti
buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat dianjurkan. Tambahkan makanan yang
kaya akan kandungan kalsium atau tambahkan suplemen kalsium. Hindari alcohol
dan kafein yang dapat memicu terjadinya hot flashes. Bila merokok, usahakan
untuk berhenti.
≤
Olahraga
teratur. aktivitas fisik yang teratur membantu untuk menurunkan berat badan,
memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood.
Jalan cepat, aerobic low impact, dan menari adalah contoh olahraga yang dapat
menguatkan tulang. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang sekitar 30
menit per hari
≤
Mengurangi
stress. berlatihlah secara teratur cara untuk mengurangi stress. Meditasi atau
yoga dapat membantu untuk relaksasi dan menyesuaikan diri dengan gejala yang
dialami pada periode peralihan
≤
Mengatur
pola makan sehat dengan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E
dan cukup serat)
≤
Mengkonsumsi
makanan yang mengandung fitoestrogen :
Isiflavon :
terdapat pada kacang-kacangan
Lignan :
terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
Caumestran : terdapat
pada daun semanggi
≤
Mengkonsumsi
makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.
≤
Tambahan
Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D
≤
Masalah
Seksualitas
Pendapat bahwa hubungan seks tidak
mungkin dilakukan lagi pada masa klimakterium. Pendapat ini tidak benar,
hubungan seks tetep dapat dilakukan meskipun usia telah lanjut. Klimakterium
hanyalah akhir dari kesuburan wanita.
≤
Hormonal.
Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan pil
kontrasepsi untuk mengurangi gejala yang terjadi.Ketika masuk ke dalam fase
menopause, apabila gejala-gejala tersebut semakin mengganggu maka dapat
disarankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon estrogen dan progesterone
bila masih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki
rahim.Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa
menopause dan mencegah keroposnya tulang. “Sayangnya, hanya sedikit perempuan
di Asia yang menjalani pengobatan efektif untuk menopause,” aku Profesor Dr Med
Ali Baziad, SpOG(K) dalam acara media edukasi bertema “Terapi Sulih Hormon
Meringankan Gejala Menopause, Tingkatkan Kualitas Hidup” di Jakarta, Kamis
lalu.Wanita paska menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron
memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan
dosis dan lamanya pemakaian estrogen.Jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina,
dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan
estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium.
≤
Sebelum
mencoba Terapi Sulih Hormon, masih banyak terapi alternatif lain yang dapat
Anda lakukan untuk membantu mengurangi gejala pra-menopause. Gaya hidup sehat
dengan diet, tidak merokok, berolah-raga dengan teratur, minum air putih,
istirahat / tidur yang teratur (± 8 jam per hari), tehnik relaksasi misalnya
yoga meditasi, konsumsi vitamin terutama vitamin E, C, D, Asam folat, Seng dan
selenium serta suplemen dari tumbuh-tumbuhan, seperti kacang kedelai. Dan yang
paling penting adalah selalu berfikir positif sehingga dapat lebih menghargai
diri sendiri dan dapat lebih menikmati indahnya dunia walaupun Anda dalam masa
pra-menopause
Tidak ada komentar:
Posting Komentar